Suasana Mencekam di Ruang Ganti Arema FC saat Tragedi Kanjuruhan, Abel Camara: Ada 7 atau 8 Orang Meninggal di Depan Kami

Unggul Tan Ngasorake - Senin, 3 Oktober 2022 | 10:43 WIB
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022)
KOMPAS.com/Suci Rahayu
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022)

Pemain berusia 32 tahun itu menyebut mulai terdengar suara tembakan.

"Sejak saat itu, kami mulai mendengar suara tembakan dan dorongan," ujarnya.

Langkah polisi untuk membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata rupanya malah membuat kepanikan.

Suasana di dalam stadion semakin semrawut usai tembakan gas air mata tersebut.

Penyerang Arema FC, Abel Camara dalam laga melawan PSIS Semarang leg kedua semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (11/7/2022).
PIALAPRESIDEN.ID
Penyerang Arema FC, Abel Camara dalam laga melawan PSIS Semarang leg kedua semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: Kabar Gembira di Tengah Tragedi Dalam Negeri, Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia Futsal 2022

Abel Camara mengatakan banyak korban gas air mata yang mendapat perawatan di ruang ganti Arema FC.

"Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata," ungkap Abel Camara.

Pemain asal Guinea-Bissau itu menyebut ada tujuh hingga delapan orang yang meninggal dunia di ruang ganti.

"Mereka meninggal dunia tepat di depan kami," tutur Abel Camara.


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : maisfutebol.iol.pt
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.