Ogah Ditangani Pelatih Lokal, PSIS Semarang Ngotot Cari Juru Taktik dari Jepang

Unggul Tan Ngasorake - Rabu, 18 Januari 2023 | 11:11 WIB
Manajer timnas Kamboja, Keisuke Honda, tampak sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Desember 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Manajer timnas Kamboja, Keisuke Honda, tampak sedang memantau para pemainnya dalam laga pekan pertama Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 23 Desember 2022.

Yoyok menjelaskan bahwa saat ini tim Mahesa Jenar ingin bermain dengan filosofi dari pelatih asal Negeri Sakura.

"Bukan karena Taisei Marukawa, tapi PSIS Semarang ini sekarang kiblatnya ke Jepang," tutur Yoyok.

"Jadi kami meminta tolong agen untuk mencari pelatih dari Jepang atau pelatih tim nasional yang asalnya dari Jepang."

"Kenapa begitu karena kami melihat permainan timnas Jepang di Piala Dunia 2022 sangat bagus," imbuhnya.

Plt Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Yoyok Sukawi, sedang memberikan sambutan di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, 8 Desember 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Plt Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Yoyok Sukawi, sedang memberikan sambutan di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta, 8 Desember 2022.

Baca Juga: Debut Pelatih Singapura di Liga 1, Aidil Sharin Bertekad Obati Persikabo 1973 yang Haus Kemenangan

Anggota Komite Eksekutif PSSI itu mengatakan saat ini tengah mencari alternatif lain selain Honda.

Selain Jepang, Yoyok mengatakan saat ini PSIS memiliki calon pelatih baru dari Korea Selatan dan Portugal.

"Kami sedang berkomunikasi dengan beberapa pelatih dari negara lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan Portugal," ujarnya.

Lebih lanjut, Yoyok memastikan PSIS tidak akan mencari pelatih lokal.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.