Regulasi Kuota Pecat Pelatih Sudah Ada di Brasil, Saatnya Diterapkan di Liga 1 karena Sumbu Pendek Klub Indonesia?

Najmul Ula - Sabtu, 27 Agustus 2022 | 05:00 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, saat menghadiri sesi jumpa pers saat menghadiri jumpa pers di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, 24 Juli 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, saat menghadiri sesi jumpa pers saat menghadiri jumpa pers di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, 24 Juli 2022.

Apabila situasi ini tak berubah, Indonesia barangkali perlu meniru langkah progresif Brasil dalam mencegah pemecatan pelatih.

Per musim 2021, federasi sepak bola Brasil (CBF) memperkenalkan kuota pemecatan pelatih di Serie A Brazileiro.

Regulasi yang diinisiasi CBF itu membuat klub Liga Brasil hanya diperbolehkan maksimal satu kali memecat pelatih dalam semusim.

Apabila klub memecat pelatih kedua pada musim itu, sang pengganti haruslah seseorang yang bekerja di klub minimal enam bulan sebelumnya.

Begitu pula, seorang pelatih hanya diperbolehkan melatih paling banyak dua klub dalam satu musim.

Pelatih timnas Brasil, Tite.
TWITTER.COM/TOTOSPEAKING
Pelatih timnas Brasil, Tite.

Apabila pelatih itu meninggalkan klub keduanya pada musim itu, ia tak dilarang kembali bekerja hingga musim berikutnya.

Dilansir dari The Athletic, CBF terpaksa mengambil kebijakan itu lantaran terjadi jumlah pemecatan tak wajar dalam satu musim di Liga Brasil.

Selama tiga musim pada 2018 hingga 2020, jumlah pergantian pelatih mencapai angka 27, 25, dan 29 kali (dalam kompetisi berjumlah 20 klub).

Baca Juga: Hokky Caraka & Rabbani Tasnim Punya Pesaing Baru, Shin Tae-yong Panggil Penyerang Kejutan ke Timnas U-19


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : The Athletic
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.