Tak Mau Asal Naturalisasi Pemain, Menpora Panggil Shin Tae-yong dan PSSI

Unggul Tan Ngasorake - Kamis, 10 Februari 2022 | 05:00 WIB
Menpora Zainudin Amali dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong berfoto setelah bermain golf bersama di Royal Halim, Jakarta, Jumat (4/2/2022).
DOK/KEMENPORA.GO.ID
Menpora Zainudin Amali dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong berfoto setelah bermain golf bersama di Royal Halim, Jakarta, Jumat (4/2/2022).

Lebih lanjut, Yunus Nusi mengatakan Menpora ingin mendengarkan tujuan dari program naturalisasi ini.

Pasalnya, Menpora mulai selektif dalam memberi izin untuk naturalisasi pemain.

Menurut Yunus Nusi, Menpora ingin pemain naturalisasi nantinya benar-benar bermanfaat untuk timnas Indonesia.

"PSSI dan pihak pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak ingin melakukan naturalisasi dengan serampangan," tutur Yunus Nusi.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali (kiri), sedang berbincang dengan  Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan),  di Kemenpora, Jakarta, 22 Oktober 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali (kiri), sedang berbincang dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan), di Kemenpora, Jakarta, 22 Oktober 2021.

Baca Juga: Buka-bukaan, Bek Timnas Indonesia Ungkap Hal yang Dibenci Shin Tae-yong

"Naturalisasi yang pernah dilakukan dulu menjadi pembelajaran bagi PSSI untuk bertindak hati-hati," imbuhnya.

Yunus Nusi sendiri memastikan bahwa naturalisai empat pemain tersebut adalah permintaaan Shin Tae-yong.

"Shin Tae-yong sudah tahu dan melihat siapa-siapa yang harus dinaturalisasi."

"Calon pemain naturalisasi itu harus bisa menutup kelemahan yang ada di timnas Indonesia," ucap Yunus Nusi.


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : PSSI.org
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.