Azrul Ananda menyebut situasi demikian sebagai "lemah" dan "timpang".
"Ini menunjukkan lemah dan timpangnya sistem sepak bola Indonesia," tuturnya.
"Karena mempenalti dan merugikan tim-tim yang justru melakukan investasi dan pembinaan dengan baik."
"Sementara klub lain dengan mudah mengambil saja pemain-pemain naturalisasi dan minim investasi di pembinaan," tandasnya.
Persebaya telah menyatakan bakal menggelar kompetisi internal Liga Persebaya pada 2022.
Baca Juga: Digembosi Timnas dan Covid-19 Bukan Masalah, Persebaya Tetap Menang dengan Skuat Dadakan
Editor | : | Nungki Nugroho |