Tak Seperti Liga 1 yang Padat, Pertandingan Liga Malaysia Terlalu Sedikit Sampai-sampai FIFA Turun Tangan

Najmul Ula - Minggu, 9 Januari 2022 | 16:30 WIB
Ryuji Utomo dan Saddil Ramdani saat bertemu pada laga Penang FC vs Sabah FC (11/4/2201).
Najmul Ula/Bolanas
Ryuji Utomo dan Saddil Ramdani saat bertemu pada laga Penang FC vs Sabah FC (11/4/2201).

Musim ini, tiap klub bahkan dipaksa mengikuti kompetisi dalam sistem seri dengan jadwal yang dipampatkan.

Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio, telah menyatakan keluhan karena timnya harus bermain tiap empat hari.

"Tentu saja sangat sulit bagi kami untuk bermain banyak pertandingan dengan jadwal yang mepet," keluh Angelo (26/11/2022).

Saddil Ramdani saat menembak ke gawang Penang FC (22/8/2021).
Bolanas.com
Saddil Ramdani saat menembak ke gawang Penang FC (22/8/2021).

"Dengan jumlah pemain yang terbatas seperti ini tentu saja situasinya sangat rumit bermain dengan jadwal yang mepet," sambungnya.

Kondisi bertolak belakang justru dialami oleh klub-klub Malaysia.

Klub yang tak bermain di kompetisi Asia seperti Penang FC hanya bermain dalam 22 laga selama satu musim, dengan tambahan enam laga di Piala Malaysia.

Sekretaris Jenderal FAM, Mohd Syaifuddin, menyatakan jadwal longgar tersebut bertujuan untuk memberi ruang lebih banyak untuk tim nasional.

"Kalender sepak bola kita ini sedikit berbeda dari negara lain," ujar Syaifuddin (4/1/2022).

Baca Juga: Malaysia Babak Belur di Piala AFF 2020, FAM Bentuk Tim Investugasi


Editor : Najmul Ula
Sumber : Bernama
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.