Trauma Covid-19, Barito Putera Terapkan Sanksi untuk Pemain yang Langgar Protokol Kesehatan

Nungki Nugroho - Sabtu, 26 September 2020 | 17:32 WIB
Logo Barito Putera.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Logo Barito Putera.

"Menurut saya seharusnya perlu ada hukuman kalau mereka tidak melaksanakan itu, supaya mereka lebih hati-hati lagi," tambahnya.

Hasnuryadi menegaskan bahwa aturan itu tidak akan memberatkan pemain karena sebelumnya telah berkomitmen untuk melanjutkan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covi-19.

Menurutnya, kejadian yang menimpa Yunan Helmi bisa menjadi peringatan bagi Barito Putera.

Baca Juga: Eks Winger Persebaya: Arema FC Tidak Bisa Dianggap Sepele!

CEO  Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman (kiri) saat memperkenalkan Djadjang Nurdjaman (kanan) sebagai pelatih baru timnya.
DOK. LIGA-INDONESIA.ID
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman (kiri) saat memperkenalkan Djadjang Nurdjaman (kanan) sebagai pelatih baru timnya.

Beberapa pemain dan staf pelatih juga merasa trauma dengan Covid-19 yang dialami Yunan Helmi.

"Saya pikir kejadian coach Yunan adalah pengalaman yang sangat berarti sehingga membuat kami lebih hati-hati," papar Hasnur.

"Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa pemain sebelum ke Yogyakarta, mereka seolah seperti trauma dan sangat ketakutan," tutur Hasnur.

Bahkan, beberapa pemain memilih tidak ikut bermain jika itu bisa dilakukan.

Namun mereka terlanjur terikat kontrak sehingga mau tidak mau harus bermain di Liga 1 2020.

Barito Putera telah memutuskan untuk bermarkas di Yogyakarta dalam lanjutan Liga 1 2020.

Skuad beraliaskan Laskar Antasari akan menghadapi PSIS Semarang pada pekan keempat Liga 1 2020 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada 2 Oktober 2020.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.