Suporter Rusuh Setelah FIFA Batalkan Piala Dunia, Pantas Saja Presiden Jokowi Pusing Urus Sepak Bola

Najmul Ula - Senin, 3 April 2023 | 14:39 WIB
Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (1/4/2023).
WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (1/4/2023).

BOLANAS.COM - Pembatalan Piala Dunia U-20 2023 diikuti kericuhan suporter di Liga 1, Presiden Joko Widodo nyatakan pusing mengurusi sepak bola.

Presiden Joko Widodo pantas merasa pusing melihat persoalan sepak bola Indonesia, yang tampak rusak dari tingkat elite sampai akar rumput.

Jokowi gagal menyaksikan Piala Dunia U-20 2023 pada akhir masa pemerintahannya, setelah FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

Keputusan FIFA itu terpaksa diambil setelah pemerintah pusat gagal mengendalikan gelombang penolakan terhadap timnas Israel.

Baca Juga: Shin Tae-yong Mau Bawa Indonesia ke Piala Dunia, Tak Akan Terealisasi Jika FIFA Jatuhkan Sanksi Pembekuan

Pada mulanya, FIFA mengambil keputusan berat itu setelah penolakan dari elemen masyarakat diikuti statemen dua kepala daerah.

Belakangan, dua kepala daerah tersebut terungkap hanya mengikuti perintah partai politik pemenang pemilu sebelumnya.

Bisa disimpulkan, sepak bola Indonesia belum bisa lepas dari politik, terlihat dari perseteruan di tingkat elite di atas.

Reputasi Indonesia makin tercoreng setelah tiga hari pasca keputusan FIFA, kericuhan pecah pada laga PSIS Semarang kontra PSS Sleman di ajang Liga 1 2022/23.

Baca Juga: Tanda Tanya Timnas U-20 Dijadikan Klub, PSSI Harus Rogoh Biaya Transfer untuk Tebus Pemain dari Klub Liga 1


Editor : Najmul Ula
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.