Simbiosis Parasitisme, Pernyataan Lengkap Ganesha Putera soal Ketidakadilan PSSI terhadap Persija

Najmul Ula - Jumat, 17 Maret 2023 | 16:10 WIB
Skuat Persija Jakarta (skuad Persija Jakarta) sedang berlatih di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023),
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Skuat Persija Jakarta (skuad Persija Jakarta) sedang berlatih di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023),

BOLANAS.COM - Persija Jakarta menyoroti kebijakan PSSI yang menggerus klub, 12 pemain dipanggil timnas Indonesia saat Liga 1 tetap bergulir.

PSSI terus menerus membuat pihak klub kecewa terkait kebijakan timnas Indonesia, jika melihat isi protes Persija Jakarta.

Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong bakal menggelar training camp ganda untuk level U-20 dan senior dimulai 20 Maret mendatang.

Kabar buruk bagi klub, Liga 1 tetap bergulir saat jeda internasional, dan musim pemain U-20 resmi berakhir akibat agenda TC di Korea Selatan.'

Baca Juga: Macan Mengaum Keras, 12 Pemain Dilucuti Timnas Indonesia saat Persija Dipaksa Tanding di FIFA Matchday

Persija Jakarta menjadi klub paling dirugikan dengan kebijakan tersebut, mengingat mereka adalah klub pengirim pemain terbanyak.

Terdapat enam pemain Persija dipanggil timnas senior, serta delapan pemain dipanggil timnas U-20.

Dengan jumlah total 12 pemain, Thomas Doll bisa dikatakan telah kehilangan keseluruhan pemain starter akibat dilucuti PSSI!

Wakil presiden Persija, Ganesha Putera, menyoroti simbiosis parasitisme yang telah terjadi antara PSSI dan Persija.

Baca Juga: Coret Egy Maulana Vikri, Shin Tae-yong Panggil Stefano Lilipaly ke Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday

Ganesha Putera merilis pernyataan sepanjang 20 menit untuk menjelaskan kerugian Persija, yang juga telah disampaikan kepada PSSI.

Dalam sudut pandang Persija, PSSI telah menggerus kemampuan klub dengan memanggil pemain saat kompetisi terus bergulir.

Pelatih Shin Tae-yong terlihat memanfaatkan performa apik pemain di level klub untuk kemudian dipanggil ke timnas Indonesia.

Masalahnya, para pemain tidak kunjung dikembalikan dalam periode lama, sementara klub harus bertanding dalam kompetisi yang digelar PSSI.

Ganesha Putera juga mencontohkan, klubnya terbukti telah menjadi penyedia pemain terbaik bagi timnas U-20 berkat metode memberi menit main bagi pemain muda di kompetisi.

Pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, bersama Alfriyanto Nico merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PSIS Semarang pada pekan ke-31 Liga 1 2022/2023.
PERSIJA.ID
Pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, bersama Alfriyanto Nico merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PSIS Semarang pada pekan ke-31 Liga 1 2022/2023.

Muhammad Ferarri dan Dony Tri Pamungkas menjadi pemain kunci di Piala Asia U-20 2023, padahal mereka bergabung paling belakangan semasa training camp.

Itu artinya, metode Persija seharusnya didukung oleh PSSI dengan membiarkan pemain berkembang di klub, bukannya berlatih jangka panjang di timnas Indonesia.

Ganesha Putera juga menguliti kebijakan PSSI yang tidak pro kepada klub, yaitu menggelar kompetisi pada saat seharusnya libur.

Baca Juga: Profil Timnas Burundi hingga Rekor Buruk Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia Lawan Tim Afrika

Jeda internasional di seluruh dunia dimanfaatkan untuk agenda tim nasional, tetapi PSSI dan PT LIB malah menggelar Liga 1.

Berikut pernyataan lengkap Ganesha Putera terhadap PSSI:

Sikap kita seperti apa, yang pertama tidak bosan-bosan Persija selalu menyampaikan clear bahwa kita komitmen sepenuhnya terhadap kemajuan sepak bola Indonesia. Komitmen kita secara utuh, artinya kalau kita bicara sepak bola secara utuh bukan hanya timnas, timnas hanya salah satunya, tetapi disitu juga ada klub, ada tim profesional, ada marketing, media, dan segala macam aspek komersial dan seterusnya. Nah, menurut kami Persija harus berada bahwa kita commit terhadap sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Artinya bagamana ada satu policy untuk kemajuan timnas tanpa menggerus klub, tanpa menggerus aspek kompetisi, tanpa menggerus aspek marketing hingga media, karena teman-teman bisa bayangkan bagaimana mungkin ada pertandingan-pertandingan berlangsung di FIFA Matchday, di mana the best player tidka main karena mereka berada di sana. Saya tidak tahu ini bisa terjadi, tetapi kenyataannya seperti itu. Teman-teman dari broadcaster, operator, media, dan sponsor bagaimana tanggung jawab kita ketika kompetisi itu berlangsung tanpa best playernya main.

Kemudian saat kompetisi berlangsung fairnerss-nya tidak ada karena ada satu tim kehilangan banyak pemain, ada satu tim yang tidak dipanggil. Jadi ada banyak hal yang akhirnya kita punya itu untuk ikut mengembangkan timnas, tetapi harus dijaga juga untuk elemen di dalam ekosistem sepak bola itu sendiri, yaitu klub ada kompetisi dan seterusnya. Karena kita juga harus tahu bahwa klub ini juga membawa nama negara lho, yang kita lakukan di kompetisi Liga 1 ini kan kualifikasi untuk ke liga champions Asia, kulifikasi untuk AFC.

Dan ketika kita nanti lolos dan dengan peringkat tertentu dan nanti kita main di continental itu kan main bawa nama negara dan tim semakin banyak yang bisa bicara banyak di champions league, di AFC itu pasti akan memberikan high level spirit ke pemain dan pada akhirnya timnas juga yang menerima manfaatnya. Jadi banyak hal yang terjadi, ya kita semua lakukan ini untuk timnas, tetapi kita juga ingin mengingatkan bahwa program teman-teman timnas itu harus dilihat dalam satu konteks untuk perkembangan sepak bola Indonesia itu, di mana dalamnya ada aspek-aspek yang lain. Itu sikap kita yang pertama.

Kedua, solusinya seperti apa, nomor dua saya bicara solusi jangka pendek, menurut kami yang paling bijak adalah bagaimana pemegang kebijakan bisa melakukan penyesuaian terhadap pertandingan Liga yang dimainkan di FIFA MAtchday, karena normalnya ketika FIFA MAtchday itu tdak ada pertandingan. Jadi itu solusi jangka pendeknya, yang sangat clear dan jelas dan paling memungkinkan dilakukan, jadi perlu ada penjadwalan ulang untuk melakukan pertandingan yang ada dalam window fFIFA ini.

Kemudian bagaimana TC kaitannya timnas U-20 dan U-23, ini problemnya berbeda lagi karena diluar FIFA Matchday, kemudian juga mereka tidak bertandingan dan hanya berlatih. Mohon diberikan kebijaksanaan agar pemain-pemain yang pnya menit bermain reguler di Liga 1 diizinkan untuk bermain ketimbang mereka hanya berlatih di timnas. Kami sangat mendukung dan kami sangat suport program timnas dan menurut kami adalah bagaimana kita mengimprove pemain dengan cara kita memainkan mereka di kompetisi karena kami sudah mendapatkan kemarin sepulang dari Uzbekistan pemain-pemain kami sudah mendapatkan record, meskipun recordnya tak terlalu karena ada delapan pemain yang dipanggil dan yang bermain hanya tujuh begitu.

Tetapi dari record itu semua statemennya sangat clear, masukan dari head coach timnas ada poin yang sangat penting bahwa berikan menit bermain kepada pemain ini. Jadi itu sebenarnya nasehat dari kepala timnas kita. Artinya bagaimana mungkin kita mau kasih menit bermain kalau pemainnya tidak ada. Jadi ini saya pikir solusi jangka pendeknya adalah jadwal yang pertama dan kedua untuk U-20 dan U-23 pemain yang tidak punya menit bermain kita bisa berikan biar mereka main di liga.

Anda bisa bayangkan semua pemain dipanggil ke timnas TC, tiba-tiba Persija besok ngambil lagi pemain dari akademi dan mereka dikasih menit bermain dan kemudian dalam lima pertandingan dia mencetak 10 gol, pasti mereka akan dipanggil, pemain ini akan dipanggil, so what the point sekarang? Pemain yg ikut TC sekarang, ketika yang dipanggil yang bikin 10 gol ini dan itu bisa saja terjadi. Kalian tahu ada pemain yg tidak pernah dipanggil sebelumnya, tiba-tiba dia main bagus kemudian dia dipanggil dan ikut TC.

Jadi dari sini sudah terlihat sebenarnya manfaatnya bahwa main di kompetisi ini punya advantage yang sangat besar. Pemain kami yang paling banyak menit bermainnya di timnas U-20 adalah Ferarri dan Dony, yang notabane-nya bergabung paling terakhir di timnas. Ini lagi-lagi soal kompetisi yang memang punya peran besar untuk bisa mendevelopment pemain dan kemudian timnas yang juga mendapatkan benefitnya.

Jadi untuk solusi jangka pendek ini kami mohon karena kami harus kasih yang terbaik ddan kita kami akan selalu membantu timnas kita. Tapi saya mau tekankan juga bahwa disini, bahwa ada kata saling membantu, saling menghormati, saling menolong, artinya harus dua arah, dan tidak bisa kita yang selalu menolong, tdka bisa cuma kita yg selalu bantu, tetapi kita juga dibantu dong, kita juga ditolong dong.

Saya garuk punggung kamu, saya juga tolong digarruk punggung saya dong. Jadi kata kuncinya itu kita saling membantu, gimana cara bantunya yang paling simpel, reschedul jadwal yang ada di FIFA Matchday dan tolong pemain-pemain yang ada menit bermain diberikan kesempatan untuk bermain, nanti teknisnya mungkin kita bisa banyak diskusi, mungkin klu mereka TC di Jakarta kita bisa on and off, mungkin kalau mereka pergi dan kadang kembali untuk bermain, apapun kita bisa.

Jadi claear dan kita pengen bantu, maka mohon bantuannya supaya ada yg namanya saling di sini, saling menghormati dan saling menolong, sehingga kembali ke poin pertama kita bekerja bersama-sama untuk memajukkan sepak bola Indonesia secara utuh, di mana semua elemen itu mendapatkan manfaat. Itu sikap kita yg kedua.

Sikap kita yang ketiga, terkait masalah pemain yang banyak, saya pikir teman-teman sudah tahu bahwa sebisa mungkin di musim yang akan datang tidak ada lagi jadwal Liga yg bentrok dengan FIFA Matchday, saya tahu di Indonesia semua tidak gampang karena ada faktor X, tetapi mari kita mengubah mindset itu sepak bola pembinaan usia muda bahwa sepak bola usia muda use to world itu kita tidak mencari prestasi tim.

Tetapi yang namanya development itu adalah bagaimana kita bisa mempromosikan sebanyak mungkin pemain muda berbakait ke level yang lebih tinggi di mana timnas junior bisa menghasilkan banyak pemain untuk ke timnas senior, buat kami di klub elite pro academy bisa menghasilkan banyak pemain.

Jadi mungkin itu pernyataan sikap dari kami. Pertama tadi bagaimana kita tetap komitmen dengan perkembangan sepak bola Indonesia, kemajuan sepak bola secara utuh, dan kami menyampaikan solusi jangka pendek dan ketiga kita menyampaika solusi jangka panjangnya. Dan mudah-mudahan ke depannya ini bisa disikapi dengan sinergi yang bagus dan harmoni yg bagus, sehingga ini bukan jadi sesuatu yg sifatnya konflik, atau situasi yang polemik, tetapi ini bisa jadi satu awalan untuk ita bersinergi dna melakukan administrasi lagi2 untuk kebaikan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Apa yang saya sampaikan ini boleh dibilang merupakan intisari dari surat yang kami kriimkan juga ke federasi. Kami sudah bersurat ke federasi yang berisi bahwa sama dnegan apa yang saya sampaikan dan pak presiden klub, dengan isi intisarinya sama dengan yang saya sampaikan ini.

Baca Juga: Belum Menyerah Kejar Gelar Juara, Daisuke Sato Isyaratkan akan Lewatkan Panggilan Timnas Filipina Demi Persib


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.