Kualitas Jomplang Buat Banyak Skor Besar di Piala AFF U-16, Tak Sehat bagi Perkembangan Sepak Bola ASEAN?

Najmul Ula - Jumat, 5 Agustus 2022 | 06:00 WIB
Para pemain timnas U-16 Timor Leste saat selebrasi setelah mencetak gol.
Twitter/@affpresse
Para pemain timnas U-16 Timor Leste saat selebrasi setelah mencetak gol.

BOLANAS.COM - Piala AFF U-16 2022 dihiasi skor terlalu besar di fase grup, tak kompetitif dan berpotensi membuat sepak bola ASEAN diam di tempat.

AFF memiliki pekerjaan rumah untuk mengingkatkan level kompetitif di sepak bola Asia Tenggara, dimulai dari Piala AFF U-16 2022.

Piala AFF U-16 2022 tengah bergulir di Yogyakarta, Indonesia, dengan diikuti 12 negara atau keseluruhan anggota AFF.

Sayangnya, partisipasi semua negara AFF juga berarti memanggungkan kualitas jomplang antara timnas di level tinggi dengan timnas di level terbawah.

Baca Juga: Bernardo Tavares Blak-blakan Minta Tuah Stadion BJ Habibie, Persija Jadi Tim Kedua yang Takluk di Venue Pelosok?

Saat artikel ini ditulis, Piala AFF U-16 2022 telah memainkan total sepuluh pertandingan dalam tiga grup (empat laga di Grup A dan B, dua laga di Grup C).

Dari sepuluh laga tersebut, terdapat lima laga di mana satu tim membobol tim lawan sejumlah lima gol atau lebih.

Dengan kata lain, separuh dari keseluruhan laga Piala AFF U-16 2022 (per 4 Agustus) memainkan laga tak seimbang berupa pembantaian yang kuat atas yang lemah.

Kemenangan paling telak diraih Timor Leste, yang membobol Brunei sepuluh(!!!) gol tanpa balas pada laga kedua Grup B.

Baca Juga: Rans Nusantara FC Punya 'Info Orang Dalam', Teco Khawatir Klub Raffi Ahmad Tahu Rahasia Dapur Bali United

Indonesia sempat mencatatkan skor besar serupa, yakni 9-0 atas Filipina pada laga kedua Grup A.

Perbedaan skor terlalu besar mengindikasikan tak ada level kesetaraan di antara dua tim yang bertanding, sehingga mengancam dua tim itu tak berkembang.

Bagi pihak yang menang, lawan yang terlalu lemah membuat para pemain tak mengalami perkembangan akibat tak mendapat situasi sulit di lapangna.

Bagi pihak yang kalah, lawan yang terlalu kuat membuat para pemain mengalami "stunting" atau gagal tumbuh akibat tak mendapat kesempatan berekspresi di lapangan.

Ketidaksetaraan dalam laga kompetitif dianggap tak membantu pengembangan sebuah tim, dan itu pula yang dinyatakan pelatih timnas Inggris wanita Sarina Wiegman.

Pemain timnas U-16 Indonesia, Arkhan Kaka Putra, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Filipina di Piala AFF U-16 2022.
PSSI.ORG
Pemain timnas U-16 Indonesia, Arkhan Kaka Putra, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Filipina di Piala AFF U-16 2022.

Sarina Wiegman mengeluhkan tim lawan yang terlalu lemah saat timnas Inggris membantai Latvia dengan skor 20-0 di Kualifikasi Piala Dunia Wanita 2023.

"Tentu saja Anda menginginkan laga kompetitif tapi laga ini (sama sekali) tidak kompetitif," keluh Wiegman usai melumat Latvia (1/12/2021).

"Saya tidak berpikir ini adalah hal bagus jika skornya terlalu besar."

Baca Juga: Sudah Ditunggu Jadwal Padat, Ketua Umum PSSI Ungkap Waktu Kedatangan Shin Tae-yong

"Saya tahu itu sudah menjadi perhatian federasi (FA), UEFA, FIFA, dan saya pikir itu baik karena saya tidak berpikir 20-0 (berdampak) bagus bagi pengembangan siapa pun," terangnya.

UEFA sudah menyadari hal tersebut dengan menciptakan kompetisi untuk negara dengan level setara, yaitu Nations League.

Dalam hal usia muda, sejumlah inovasi dicoba di sejumlah negara untuk mencegah skor besar, seperti mematikan papan skor, hingga memperbolehkan tim yang kalah menambah pemain.

Apabila AFF ingin meningkatkan kualitas Piala AFF, salah satu solusi jangka pendek adalah dengan membuat fase kualifikasi seperti di Piala Asia.

Negara yang menempati posisi buncit di edisi kali ini, misalnya, diharuskan mengikuti kualifikasi untuk berlaga di Piala AFF berikutnya.

Namun apabila fase kualifikasi tersebut jadi diterapkan, AFF harus memastikan tim level tersebut mendapat jumlah laga mencukupi.

Kembali ke Piala AFF U-16 2022, laga kompetitif tampak baru akan tersaji pada babak semifinal, saat tim terbaik masing-masing grup saling beradu kekuatan. 

Baca Juga: Walau Selalu Menang Telak, Pelatih Vietnam Ingatkan Performa 2 Laga Pertama Tak Kan Cukup Hadapi Indonesia


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.