Resmi Gabung JDT, 3 Alasan Ini Bikin Jordi Amat Masih Layak Bela Timnas Indonesia

Nungki Nugroho - Rabu, 29 Juni 2022 | 18:35 WIB
Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jordi Amat, sudah tiba di tanah air.
PSSI
Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Jordi Amat, sudah tiba di tanah air.

BOLANAS.COM - Resmi bergabung klub Malaysia, Johor Darul Takzim, tiga alasan ini bikin Jordi Amat masih layak membela timnas Indonesia.

Nama Jordi Amat sedang menjadi sorotan usai memutuskan hijrah ke klub Malaysia, Johor Darul Takzim.

Jordi Amat baru saja diresmikan sebagai pemain baru JDT pada hari ini, Rabu (29/6/2022).

Sontak, kabar ini membuat netizen Indonesia menuntut PSSI dan pemerintah untuk menghentikan proses naturalisasi Jordi Amat.

Baca Juga: Selangkah Lagi Gabung Johor Darul Takzim, PSSI Serahkan Nasib Naturalisasi Jordi Amat kepada Shin Tae-yong

Seperti diketahui, Jordi bersama Sandy Walsh dan Shayne Pattynama menjadi tiga pemain yang sedang dalam proses naturalisasi.

Ketiganya diharapkan bisa membela timnas Indonesia di ajang internasional.

Keinginan Jordi Amat menjalani naturalisasi dituding hanya untuk memuluskan langkah kepindahan ke JDT.

Namun begitu, terdapat tiga alasan mengapa Jordi Amat masih layak untuk membela timnas Indonesia meski mentas di JDT.

1. Masuk kriteria Shin Tae-yong

Jordi Amat dan Sandy Walsh mulai bergabung latihan timnas Indonesia (27/5/2022).
BolaNas.com
Jordi Amat dan Sandy Walsh mulai bergabung latihan timnas Indonesia (27/5/2022).

Salah satu Exco PSSI, Hasani Abdulgani, meminta netizen untuk tidak emosi menanggapi kepindahan Jordi Amat ke JDT.

"Poin saya begini, kita jangan terlalu emosional hadapi ini, itu satu," ujar Hasani Abdulgani dikutip Bolanas dari BolaSport.com, Selasa (28/6/2022).

"Kedua, itu kan haknya setiap pemain (berpindah klub)."

"Yang ketiga, kita harus menyadari juga dengan dia memilih jadi WNI, dia kan ada kerugian juga."

"Karena kan pas habis kontrak juga (bersama KAS Eupen di Belgia)," tambahnya Hasani.

Hasani juga menjelaskan bahwa Jordi Amat masih memenuhi kriteria pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, saat diusulkan untuk naturalisasi.

"Waktu dipilih kan, dirinya bermain di Eropa. Kalau memang tampil di Asia, memang turun langsung kualitasnya? itu kan kriterianya ada di tim pelatih."

"Kalau pelatih (Shin Tae-yong) mengatakan kalau dia turun, nanti mungkin dia tidak diperlukan, tetapi apakah dalam satu dua hari bisa berubah."

"Gak mungkin juga, kecuali Itu kan bisa saja karena cedera atau apa," tutur Hasani.

2. Pengalaman di Eropa

Calon pemain naturalisasi Sandy Walsh (kiri) dan Jordi Amat (kanan)
Instagram/ @hasaniabdulgani
Calon pemain naturalisasi Sandy Walsh (kiri) dan Jordi Amat (kanan)

Jordi Amat memiliki pengalaman bermain di klub-klub Eropa.

Pencapaian terbaiknya ketika membela Swansea City selama empat musim beruntun pada 2013-2017.

Ia mencatatkan 72 pertandingan bersama Swansea di Liga Premier Inggris.

Bek yang kini berusia 30 tahun itu juga sempat mencatatkan menit bermain di Liga Europa bersama The Swans.

Saat masih muda, Jordi Amat turut mengantarkan timnas U-17 Spanyol menempati peringkat ketiga di Piala Dunia U-17 2009.

Berkat prestasinya tersebut, Jordi Amat kemudian naik kelas ke tim utama Espanyol pada 2010.

Kulb Belgia, Eupen, menjadi tim terakhir Jordi Amat berkarier di Eropa sebelum akhirnya hijrah ke Johor Darul Takzim.

3. JDT setara klub kelas satu Asia

Skuad Johor Darul Takzim merayakan keberhasilan lolos ke babak 16 besar Liga Champions Asia 2022.
JOHORDARULTAKZIM
Skuad Johor Darul Takzim merayakan keberhasilan lolos ke babak 16 besar Liga Champions Asia 2022.

Perlu diketahui, Johor Darul Takzim saat ini menjadi tim terkuat di Liga Super Malaysia.

JDT mencatatkan delapan gelar juara Liga Super Malaysia secara beruntun.

Musim ini, JDT menjadi satu dari dua wakil ASEAN yang tersisa di babak 16 besar Liga Champions Asia 2022.

Klub mewah Malaysia itu bahkan lolos sebagai juara Grup I Liga Champions Asia 2022.

JDT mampu mengungguli tiga tim kuat Asia, Kawasaki Frontale, Ulsan Hyundai, dan Guangzhou.

Kawasaki Frontale merupakan juara Liga Jepang 1 dalam dua musim beruntun pada 2020 dan 2021.

Sedangkan, Ulsan Hyundai adalah runner-up Liga Korea 1 pada musim 2021.

Adapun Guangzhou FC memiliki gelar juara Liga Super China pada 2019, serta dua gelar juara Liga Champions pada 2013 dan 2015.
Di babak 16 besar, JDT akan bertemu dengan wakil Jepang, Urawa Reds Diamond, pada pertengahan Agustus 2022.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.