Indonesia harus memenangi laga dengan dua gol atau lebih, atau satu gol lantas menang lewat adu penalti, jika ingin melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2022.
Situasi itu terjadi lantaran AFC memutuskan pihak yang kalah dari duel Indonesia vs Australia tak diikutkan dalam klasemen runner-up terbaik.
Bisa dikatakan, Indonesia dirugikan dengan pengunduran diri Brunei dan China dari Grup G babak kualifikasi ini.
Grup J
Malaysia | 2 | 2 | 0 | 0 | 2 | 0 | +2 | 6 | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Thailand | 2 | 1 | 1 | 0 | 4 | 1 | +3 | 4 |
3 | Mongolia (H) | 2 | 0 | 1 | 1 | 1 | 2 | −1 | 1 |
4 | Laos (E) | 2 | 0 | 0 | 2 | 0 | 4 | −4 | 0 |
Hal seperti ini tidak menimpa Malaysia, yang berada di grup lengkap Grup J bersama Thailand, Mongolia, dan Laos.
Timnas Malaysia U-23 asuhan Brad Maloney juga berada di atas angin setelah memenangi dua laga pertama melawan Laos (1-0) dan Mongolia (1-0).
Untuk mendapatkan tiket otomatis, Malaysia hanya perlu hasil imbang saat melawan Thailand pada laga terakhir, Minggu (31/10/2021).
Kalaupun kalah, Malaysia tetap berpeluang lolos dari jalur runner-up terbaik.
Dengan koleksi enam poin, Malaysia memiliki kans untuk menjadi salah satu dari empat runner-up terbaik dari 10 grup.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | PSSI.org,AFC |
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.