Merasa Aman dari Covid-19, Pemain Asing Persiraja Pilih Bertahan di Indonesia

Nungki Nugroho - Rabu, 21 Juli 2021 | 19:23 WIB
Empat pemain asing Persiraja Banda Aceh, dari kanan, Shori Murata, Vanja Markovic, Paulo Henrique, Leonardo Lelis.
PERSIRAJA BANDA ACEH
Empat pemain asing Persiraja Banda Aceh, dari kanan, Shori Murata, Vanja Markovic, Paulo Henrique, Leonardo Lelis.

BOLANAS.COM - Pemain asing Persiraja Banda Aceh, Shori Murata, justru memilih untuk bertahan di Indonesia ketika kasus Covid-19 sedang melonjak.

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami lonjakan menyusul munculnya varian baru.

Kondisi ini membuat pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) hingga 26 Juli 2021.

Aturan tersebut berimbas pada penundaan kompetisi Liga 1 2021.

Baca Juga: Dirut LIB Siapkan Kejutan Terkait Penyelenggaraan Liga 1 2021

PT Liga Indonesia Baru (LIB) terpaksa menunda kompetisi yang semula dijadwalkan berlangsung pada 9 Juli 2021.

Rencananya Liga 1 akan digelar pada 20 Agustus 2021.

Penundaan ini membuat beberapa kontestan membebaskan pemainnya untuk berlatih mandiri.

Bahkan beberapa pemain asing diberi keleluasaan untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Namun tidak untuk pemain asing Persiraja asal Jepang, Shori Murata.

Eks pemain Yangon United itu justru memilih bertahan di Aceh sejak sebulan lalu.

Baca Juga: Tetap Berlangsung Sesuai Jadwal, Format Piala AFF 2021 Bakal Alami Perubahan

"Saya tidak punya alasan untuk kembali ke Jepang saat ini."

"Karena di Aceh mungkin berbeda dengan di Jakarta atau Bali saat ini, di sini (Aceh) tidak terlalu berpengaruh dengan virus," kata Shori dikutip dari laman resmi klub.

Bahkan menurut Shori, skuad Laskar Rencong masih bisa berlatih normal seperti biasa sebelum tim diliburkan karena Idul Adha.

"Saya mau menikmati Aceh dulu, dan juga latihan ringan sementara waktu karena tim belum memulai latihan kembali, masih libur Idul Adha," ujar pemain berusia 27 tahun tersebut.

Meski sedang libur sekalipun, Shori mengaku tidak tertarik untuk kembali ke Jepang.

Ia merasa aman dan nyaman berada di Aceh.

"Aceh sangat aman dan nyaman. Saya juga tidak mau keluar dari Aceh, karena masih sangat berbahaya dengan virus di luar sana. Itu alasan saya tidak pulang meski sudah libur," pungkasnya.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.