Sergio Van Dijk Ungkap Faktor Perbedaan Jauh Level Indonesia dengan Eropa

Nungki Nugroho - Kamis, 4 Februari 2021 | 06:30 WIB
  Striker Persib Bandung, Sergio Van Dijk, saat tampil melawan Persija Jakarta di Stadion Gede Bage
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Striker Persib Bandung, Sergio Van Dijk, saat tampil melawan Persija Jakarta di Stadion Gede Bage

BOLANAS.COM - Eks bomber timnas Indonesia, Sergio van Dijk, mengungkapkan faktor perbedaan level yang mencolok antara sepak bola Indonesia dengan Eropa.

Sergio van Dijk memiliki pengalaman bermain di Eropa dan Indonesia.

Van Dijk memulai kariernya dengan bergabung akademi klub Belanda, FC Groningen pada 1995-1999.

Baca Juga: Miliki Keturunan Indonesia, Pemain Leeds United Urung Penuhi Panggilan Timnas Belgia

Ia kemudian dipromosikan ke tim senior Groningen pada tahun 2000, sebelum akhirnya hijrah ke Helmon Sport dan FC Emmen pada kurun 2002-2008.

Pada tahun 2008, Van Dijk memutuskan untuk hijrah ke Australia dengan memperkuat Brisbane Roar.

Baru pada 2013-2014 Van Dijk dipinang oleh klub Indonesia, Persib Bandung, yang memuluskan langkahnya menjalani proses naturalisasi menjadi WNI.

Sempat berpindah-pindah tim, Van Dijk akhirnya kembali ke skuad Maung Bandung pada 2016-2017.

Di usia 38 tahun, saat ini Van Dijk masih bermain untuk klub amatir di Belanda.

Selain bermain, penyerang berpostur 185 cm itu juga menjadi agensi pemain.

Belum lama ini, Van Dijk melakukan wawancara dengan pemain Indonesia yang berkarier di Belanda, Yussa Nugraha.

Baca Juga: Disindir Asisten Shin Tae-yong, PSSI Akhirnya Buka Suara soal Jadwal TC Timnas Indonesia

Van Dijk mendapat pertanyaan mengenai perbedaan level sepak bola Indonesia dengan Eropa.

Menurutnya, Indonesia tertinggal sangat jauh dari Eropa.

Sergio Van Dijk saat masih membela Suphanburi FC
irwanfebri
Sergio Van Dijk saat masih membela Suphanburi FC

"Terus terang masih jauh dari level Liga Eropa yang top," kata Van Dijk dikutip dari Youtube Yussa Nugraha.

Salah satu faktor yang menjadi kekurangan sepak bola Indonesia adalah pengembangan dari usia dini.

"Itu karena organisasi dan struktur untuk membawa pemain dari umur 6-18 tahun belum ada,"

"Kalau di Eropa atau Australia sudah ada program untuk enam tahun. Oleh karena itu, level dari pemain muda di Eropa sudah lebih tinggi," jelas Van Dijk.

Baca Juga: Asisten Pelatih Timnas Indonesia Sampaikan Permohonan Maaf soal Cuitan di Media Sosial

Dengan statusnya sebagai agen, Van Dijk berharap kedepannya bisa membawa pemain muda Indonesia untuk berkarier di luar negeri.

"Menurut saya pemain Indonesia bisa bermain di Eropa. Yang penting pemain Indonesia harus dibawa ke luar supaya dapat pengalaman."

"Bisa juga dibawa ke Australia yang dekat dari Indonesia," pungkasnya.

Berikut link wawancara Sergio van Dijk dengan Yussa Nugraha:

LINK

 


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Youtube.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.