'Putar Otak Menghidupi Empat Anak', Kapten Persib Curhat Liga 1 Ditunda pada Media Thailand

Najmul Ula - Senin, 16 November 2020 | 11:30 WIB
Bek sekaligus kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, saat melawan Tira-Persikabo di laga uji coba, Sabtu (5/9/2020).
Persib.co.id
Bek sekaligus kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, saat melawan Tira-Persikabo di laga uji coba, Sabtu (5/9/2020).

BOLANAS.COM - Supardi Nasir dan pemain Indonesia lainnya mengisahkan kehidupan sulitnya akibat penundaan Liga 1 kepada media Thailand.

Bek kanan Persib Bandung, Supardi Nasir, kembali mengisahkan nasib sulitnya akibat penundaan Liga 1 2020.

Kompetisi Liga 1 2020 memang tak kunjung digelar sejak ditangguhkan pada Maret lalu akibat pandemi Covid-19.

Supardi Nasir, yang juga menjabat kapten Persib Bandung, mengisahkan masa sulit saat Liga 1 ditunda kepada media Thailand, Bangkok Post.

Baca Juga: Baru Gabung Persib, Bayu Fiqri Tiba di TC Timnas U-19 dengan Semangat Baru

Bangkok Post memang baru-baru ini mengungkit kisah sedih pesepak bola Indonesia saat kompetisi tak bisa bergulir.

"Bagus Nirwanto terbiasa bermain di hadapan ribuan fans, sebagai kapten PSS Sleman," tulis Bangkok Post (10/11/2020).

"Tapi setelah gajinya dipotong hingga setengah, dia kini menjual beras curah dan gula bersama istrinya," tulis media Thailand itu lagi.

Selain itu, Bangkok Post juga mengangkat kisah senada dari pemain Borneo FC, Andi Muliadi, dan pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman.

Baca Juga: Debut Ikut TC Timnas U-19, Eks Bek Leganes Pede Bisa Bersaing dengan Elkan Baggott Dkk

Sementara itu, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, juga menyoroti kondisi emosional pemain yang ambruk.

"Para pemain bekerja dengan emosi, mereka bersiap dan ingin menjadi yang terbaik sepanjang waktu," ucap Robert.

"Ketika kamu sudah siap menghadapi sesuatu, lalu dibatalkan dan kamu bersiap lagi dan dibatalkan lagi, itu menjadi sangat berat untuk kembali bersemangat," urai Robert.

Liga 1 memang sempat direncanakan bergulir pada 1 Oktober lalu, tetapi dibatalkan akibat tak mendapat izin Polri.

Kapten PSIS Semarang, Hari Nur di antara dua pemain PSS Sleman, Ricky Kambuaya dan Bagus Nirwanto (kanan) pada laga pekan kesembilan Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, 17 Juli 2019.
TWITTER.COM/PSSLEMAN
Kapten PSIS Semarang, Hari Nur di antara dua pemain PSS Sleman, Ricky Kambuaya dan Bagus Nirwanto (kanan) pada laga pekan kesembilan Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, 17 Juli 2019.

Kini, terhitung sudah delapan bulan sejak para pemain itu tak berkompetisi.

Anak asuh Robert di Persib, Supardi Nasir, juga mengalami masa sulit serupa.

"Saya harus benar-benar putar otak untuk menghidupi empat anak," ungkap Supardi kepada Bangkok Post.

"Bermain sepak bola adalah satu-satunya penghidupan saya," tukasnya.

PSSI sendiri berencana menggulirkan Liga 1 2020/21 pada Februari hingga Juli 2021 mendatang.

Baca Juga: Spanyol Jadi Opsi Baru Shin Tae-Yong, Ulangi Kiprah Timnas U-19 Angkatan Evan Dimas?


Editor : Najmul Ula
Sumber : Bangkok Post
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.