Pemain Asing Persib Pertama yang Cetak Hattrick, Trigolnya Selamatkan Tim dari Degradasi

Mukhammad Najmul Ula - Minggu, 10 Mei 2020 | 05:00 WIB
Alejandro Tobar (kiri) dan Legimin Rahardjo berpose di Riyadi Palace Hotel, Solo, ketika PSMS Medan
japrit
Alejandro Tobar (kiri) dan Legimin Rahardjo berpose di Riyadi Palace Hotel, Solo, ketika PSMS Medan

BOLANAS.COM - Hattrick pertama sepanjang sejarah Persib Bandung terjadi pada momen Persib selamat dari zona degradasi.

Dalam sejarah panjang Persib Bandung, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut baru mendatangkan pemain asing pada 2003.

Saat itu kasta tertinggi Liga Indonesia masih bertajuk Liga Bank Mandiri, Persib Bandung mendatangkan sekelompok ekspatriat asal Polandia.

Pelatih Marek Andrzej Sledzianowski datang bersama tiga pemain dari negara yang sama, yaitu Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega.

Baca Juga: Pernah Dipantau Luis Milla, Sandy Walsh Ungkap Momen Pertama Kali Disorot Media Indonesia

Ekspektasi tinggi terhadap kuartet Polandia tersebut tak mampu dipenuhi begitu musim 2003 berjalan.

Laga demi laga, para pemain asing tersebut malah membawa Persib Bandung terancam degradasi.

Saat putaran pertama musim 2003 kelar, Persib berada di posisi juru kunci.

Baca Juga: Susul Liga Korea, Persib Bandung Sudah Tentukan Kapan Berlatih Kembali

Manajemen Persib pun melakukan perombakan besar-besaran dengan membuang seluruh pilar impor dari Polandia di atas.

Sebagai gantinya, Persib lantas mempekerjakan pelatih dan pemain asal Chile.

Pelatih Juan Paez diberi misi penyelamatan bersama tiga pemain asing dari Chile, yaitu Alejandro Tobar, Claudio Lizama, dan Rodrigo Lemunao (kemudian dicoret dan digantikan Rodrigo Sanhueza)

Di antara nama tersebut, Alejandro Tobar kemudian akan selamanya terpatri dalam sejarah Persib Bandung.

Alejandro Tobar, yang berposisi sebagai gelandang, merupakan pemain asing pertama yang mencetak hattrick bagi Persib.

Ia melakukannya di laga pamungkas babak play-off degradasi di Stadion Manahan, Solo, 18 Oktober 2003.

Penentuan zona degradasi pada musim itu memang terbilang rumit dengan menyertakan babak play-off untuk peringkat 15 dan 16 dan peringkat 3 dan 4 dari Divisi 1.

Persib diharuskan mengikuti babak play-off degradasi lantaran hanya mengakhiri musim di peringkat 16. 

Pada laga terakhir menghadapi babak tersebut kontra Perseden Denpasar, Alejandro Tobar membukukan trigol untuk mengamankan posisi Persib di kasta tertinggi.

Alejandro Tobar lantas dipertahankan Persib pada musim 2004.

Dua musim berikutnya, yaitu 2005 dan 2006, ia menyeberang ke PSMS Medan.

Baca Juga: Sandi Sute Kisahkan Perjuangan Angkat Persija dari Zona Degradasi


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.