Liga Korsel Sudah Dimulai, Pemain Indonesia Sebenarnya Bisa Ikut Ambil Bagian

Mukhammad Najmul Ula - Sabtu, 9 Mei 2020 | 14:45 WIB
Pohang Steelers menjalani laga kontra tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada lanjutan Liga Korea Selatan (K-League) 2019 di Stadion Jeonju World Cup, 30 Maret 2019.
FACEBOOK.COM/JEONBUK1994
Pohang Steelers menjalani laga kontra tuan rumah Jeonbuk Hyundai Motors pada lanjutan Liga Korea Selatan (K-League) 2019 di Stadion Jeonju World Cup, 30 Maret 2019.

 

BOLANAS.COM - Kompetisi sepak bola Korea Selatan dimulai di tengah pandemi Covid-19, pemain asal Indonesia sebenarnya berpeluang besar bermain di sana.

Liga sepak bola Korea Selatan, K League, baru saja melangsungkan kick-off musim 2020 di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

K League sebelumnya telah direncanakan memulai musim pada 29 Februari 2020.

Akan tetapi, pandemi virus corona atau Covid-19 pada hari itu di Korea Selatan sedang memasuki puncak persebaran.

Kini, setelah Pemerintah Korea Selatan berhasil mengontrol persebaran pandemi, K League bisa memulai kick-off pada Jumat (8/5/2020).

Pertandingan pembuka musim mempertemukan juara bertahan Jeonbuk Motors dengan juara Piala FA Suwon Samsung Bluewings.

Laga tersebut dimenangkan Jeonbuk Motors berkat gol tunggal striker berusia 41 tahun, Lee Dong-Gook.

Baca Juga: Media Vietnam Soroti Kasus Dugaan Kekerasan yang Dilakukan Saddil Ramdani

Kehadiran K League dinilai memenuhi dahaga publik sepak bola dunia akan tontonan pertandingan yang praktis menghilang sejak pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia.

Bagi publik Indonesia, rasa bahagia bisa bercampur getir lantaran sebenarnya pesepak bola asal Indonesia berpeluang besar bermain di K League.

Pada musim 2020, K League memperkenalkan kuota pemain asing asal Asia Tenggara.

Sebelumnya, K League menerapkan kuota empat pemain asing, di mana salah satu di antaranya harus berasal dari negara Asia.

Kini, satu lagu kuota diperuntukkan khusus untuk negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

K League mencoba menyusul Liga Jepang, yang telah terlebih dahulu sukses menggaet pasar Asia Tenggara.

Artinya, bisa saja para pemain berkualitas semodel Egy Maulana Vikri, Evan Dimas, atau Brylian Aldama dapat bermain di salah satu klub K League menggunakan kuota tersebut.

Hanya saja, klub-klub K League tampak belum memanfaatkan regulasi baru tersebut.

Hingga pekan pertama dimulai, tak satu pun dari 12 tim peserta K League yang mendatangkan pemain asal Asia Tenggara.

Dengan melihat bahwa K League telah berhasil digulirkan di tengah pandemi Covid-19, sementara Liga 1 2020 belum juga menemui kejelasan, para pemain Indonesia bisa jadi mulai berpikir untuk merantau ke negara asal Shin Tae-Yong. 

Patut dinanti terobosan baru bagi K-League dengan merekrut pemain dari Indonesia.

Baca Juga: Sandy Walsh Merasa Lebih Nyaman di Indonesia Ketimbang di Eropa


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : bolanas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.