Memori Sepak Bola Gajah PSS Vs PSIS pada 2014, Hari Nur Yulianto Ungkap Kesedihan

Nungki Nugroho - Minggu, 19 April 2020 | 13:00 WIB
Gelandang Anang Hadi (8) adalah salah satu 'korban' sepak bola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS S
Gelandang Anang Hadi (8) adalah salah satu 'korban' sepak bola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS S

BOLANAS.COM - Penyerang PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto, mengungkapkan kesedihan terkait memori sepak bola gajah yang terjadi pada laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang pada 2014.

Hari Nur Yulianto merupakan saksi dari sepak bola gajah yang terjadi saat laga PSIS Semarang melawan PSS Sleman pada 2014.

Insiden ini terjadi saat PSIS bertemu PSS pada babak delapan besar Divisi Utama di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, pada Minggu, 26 Oktober 2014.

Pada laga tersebut, PSS Sleman menang 3-2 atas PSIS dengan lima gol yang tercipta hasil dari gol bunuh diri.

Peristiwa sepak bola gajah itu terjadi karena muncul instruksi agar menghindari tim kuat Borneo FC pada babak berikutnya.

Baca Juga: Kisah Bek Persib Victor Igbonefo, Putra Seorang Hakim yang Memendam Hasrat Sang Ayah

Para pemain dan tim pelatih yang terlibat dalam aksi tersebut lantas dijatuhi hukuman oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.

Akibat aksi tersebut, sepak bola Indonesia juga terkena sanksi FIFA berupa larangan menggelar kompetisi pada 2015-2016.

Dalam kurun waktu tersebut, FIFA tidak mengakui keberadaan klub-klub Indonesia termasuk kehilangan kuota di kompetisi Asia.

Hari Nur Yulianto yang juga menjadi pemain PSIS pada waktu itu sangat sedih jika harus mengingat momen tersebut.

Kala itu, pemain bernomor punggung 22 itu tidak bermain melainkan hanya di bangku cadangan.

Baca Juga: Juru Taktik Timnas Kroasia Sanjung Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Hari Nur menilai momen tersebut menjadi hal paling menyedihkan dalam kariernya sebagai pesepak bola profesional.

"Momen paling menyedihkan menurut saya adalah sepak bola gajah 2014," kata Hari Nur dikutip Bolanas.com dari Youtube resmi PSIS.

"Waktu itu saya tidak bermain, hanya menjadi cadangan. Saya sangat sedih jika disuruh mengingat momen itu. Jangan sampai hal itu terulang kembali," ucapnya menambahkan.

Meski hanya menjadi cadangan, Hari Nur Yulianto juga mendapatkan sanksi berupa denda Rp50 juta dan larangan bermain selama satu tahun.

Namun tiga tahun setelah itu, Hari Nur dkk akhirnya bisa membuktikan bahwa PSIS mampu kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Skuad Mahesa Jenar menang dramatis 6-4 atas Martapura FC pada perebutan peringkat ketiga Liga 2 2017.

Momen tersebut begitu mengesankan bagi Hari Nur lantaran ia mencetak hattrick dan PSIS berhak promosi ke Liga 1 2018 bersama Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.

Sampai musim ini, PSIS masih tetap berada di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Bahkan, sejauh ini Mahesa Jenar menjadi satu-satunya tim Jawa Tengah yang mampu menembus Liga 1.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : youtube
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
nama
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.